APA ITU WORDPRESS?

WordPress merupakan salah satu CMS ( Content Management System ) bersifat open source yang digunakan untuk membuat website. Sifatnya yang open source membuat WordPress memiliki banyak komunitas dan dukungan. Karenanya wordpress menjadi software paling mudah untuk membuat website atau blog yang kuat.

apa-itu-wordpress-wdesignbali

WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (databaseMySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Selain sebagai blog, WordPress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanyaWordPress adalah penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman Matt Mullenweg. WordPress saat ini menjadi platform content management system (CMS) bagi beberapa situs web ternama seperti CNNReuters, The New York Times, TechCrunch, dan lainnya.

WordPress dibuat menggunakan bahasa pemograman PHP dan MySQL sebagai database. Untuk mendapatkan wordpress kita dapat mendownloadnya secara gratis melalui website https://wordpress.org/download/

keunggulan-wordpress

Keunggulan dan Fitur WordPress

WordPress memiliki banyak keunggulan dan fitur untuk dunia blog, antara lain :

  • Gratis. Untuk mendapatkan perangkat lunak WordPress hanya perlu mengunduh dari situsnya tanpa dipungut biaya, bahkan untuk blog komersial sekalipun.
  • Berbasis kode sumber terbuka (open source). Pengguna dapat melihat dan memperoleh barisan kode-kodepenyusun perangkat lunak WordPress tersebut secara bebas, sehingga pengguna tingkat lanjut yang memiliki kemampuan pemrograman dapat bebas melakukan modifikasi, bahkan dapat mengembangkan sendiri program WordPress tersebut lebih lanjut sesuai keinginan.
  • Templat atau desain tampilannya mudah dimodifikasi sesuai keinginan pengguna. Sehingga apabila pengguna memiliki pengetahuan HTML yang memadai, maka pengguna tersebut dapat berkreasi membuat template sendiri. Pengguna yang tidak mengerti HTML, tentu saja masih dapat memilih ribuan template yang tersedia di internetsecara bebas, yang tentu saja gratis.
  • Pengoperasiannya mudah.
  • Satu blog WordPress, dapat digunakan untuk banyak pengguna (multi user). Sehingga WordPress juga sering digunakan untuk blog komunitas. Anggota komunitas tersebut dapat berperan sebagai kontributor.
  • Jika pengguna sebelumnya telah mempunyai blog tidak berbayar, misalnya di alamat Blogger, LiveJournal, atau TypePad, pengguna dapat mengimpor isi blog-blog tersebut ke alamat hosting blog pribadi yang menggunakan perangkat lunak WordPress. Dengan demikian pengguna tidak perlu khawatir isi blog yang lama akan menjadi sia-sia setelah menggunakan perangkat lunak WordPress.
  • Selain pengguna yang banyak, banyak pula dukungan komunitas (community support) untuk WordPress.
  • Tersedia banyak plugin yang selalu berkembang. Plugin WordPress sendiri yaitu sebuah program tambahan yang bisa diintegrasikan dengan WordPress untuk memberikan fungsi-fungsi lain yang belum tersedia pada instalasi standar. Misalnya plugin anti-spam, plugin web counter, album foto.
  • Kemampuan untuk dapat memunculkan XML, XHTML, dan CSS standar.
  • Tersedianya struktur permalink yang memungkinkan mesin pencari mengenali struktur blog dengan baik.
  • Kemungkinan untuk meningkatkan performa blog dengan ekstensi.
  • Mampu mendukung banyak kategori untuk satu artikel. Satu artikel dalam WordPress dapat dikatogorisasikan ke dalam beberapa kategori. Dengan multikategori, pencarian dan pengaksesan informasi menjadi lebih mudah.
  • Fasilitas Trackback dan Pingback. Juga memiliki kemampuan untuk melakukan otomatis Ping (RPC Ping) ke berbagai search engine dan web directory, sehingga website yang dibuat dengan WordPress akan lebih cepat ter index pada search engine.
  • Fasilitas format teks dan gaya teks. WordPress menyediakan fitur pengelolaan teks yang cukup lengkap. Fitur – fitur format dan gaya teks pada kebanyakan perangkat lunak pengolah kataseperti cetak tebal, cetak miring, rata kanan, rata kiri, tautan tersedia di WordPress.
  • Halaman statis (Halaman khusus yang terpisah dari kumpulan tulisan pada blog).
  • Mendukung LaTeX.
  • Mempunyai kemampuan optimalisasi yang baik pada Mesin Pencari (Search Engine Optimizer)

Membuat CSS External

Pada contoh-contoh sebelumnya, jenis CSS yang dibuat adalah CSS internal karena ditulis jadi satu dengan code (X)HTML nya. Perhatikan kembali contoh berikut ini :

 

<head>

<title>CSS Guide</title>

<style type=”text/css”>

p {

color: #FFFFFF;

font-family: arial;

background: #FF0000;

font-weight: bold;

}

p.group {

color: #FF0000; /* membuat warna text putih */

font-family: arial;

background: #FFFFFF; /* membuat background putih */

}

p#one {

color: blue;

font-family: “times new roman”;

}

</style>

</head>

<body>

 

CSS Guide

 

 

<p>Ini adalah paragraf 1. Ini adalah paragraf 1. Ini adalah paragraf 1.

Ini adalah paragraf 1. Ini adalah paragraf 1. </p>

<p class=”group”>Ini adalah paragraf 2. Ini adalah paragraf 2. Ini

adalah paragraf 2. Ini adalah paragraf 2. Ini adalah paragraf 2. </p>

<p class=”group” id=”one”>Ini adalah paragraf 3. Ini adalah paragraf 3.

Ini adalah paragraf 3. Ini adalah paragraf 3. Ini adalah paragraf 3.

</p>

</body>

</html>

 

Anda dapat menaruh CSS yang ada dalam code di atas ke dalam file tertentu, dengan harapan file CSS itu dapat digunakan oleh halaman web yang lain. File CSS inilah yang disebut CSS eksternal yang memiliki file extension .css

Sebagai contoh, misalnya style di atas kita simpan ke dalam file style.css

style.css

p {

color: #FFFFFF;

font-family: arial;

background: #FF0000;

font-weight: bold;

}

p.group {

color: #FF0000; /* membuat warna text putih */

font-family: arial;

background: #FFFFFF; /* membuat background putih */

}

p#one {

color: blue;

font-family: “times new roman”;

}

 

Lantas… bagaimana cara mengintegrasikan style.css tersebut ke halaman web yang kita

buat? Caranya adalah dengan memberikan perintah

<link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”/old-site/style.css” />

pada bagian header halaman web.

<head>

<title>CSS Guide</title>

<link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”/old-site/style.css” />

</head>

<body>

 

<p>Ini adalah paragraf 1. Ini adalah paragraf 1. Ini adalah paragraf 1.

Ini adalah paragraf 1. Ini adalah paragraf 1. </p>

<p class=”group”>Ini adalah paragraf 2. Ini adalah paragraf 2. Ini

adalah paragraf 2. Ini adalah paragraf 2. Ini adalah paragraf 2. </p>

<p class=”group” id=”one”>Ini adalah paragraf 3. Ini adalah paragraf 3.

Ini adalah paragraf 3. Ini adalah paragraf 3. Ini adalah paragraf 3.

</p>

</body>

</html>

 

Dengan konsep ini, Anda dapat menggunakan CSS eksternal yang berasal dari situs web lain untuk mengatur style halaman web Anda, dengan cara menambahkan URL secara lengkap pada atribut href nya.

<link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”http://…/style.css” />

Parse error: syntax error, unexpected T_ECHO in

Jenis error program ini merupakan error yang paling sering ditemui. Penyebabnya karena kurang menambahkan titik-koma ( ; ) pada akhir suatu perintah (statement). Solusi dalam mencari letak kesalahan programnya membutuhkan kejelian dan ketelitian. Namun demikian, umumnya akan ditunjukkan baris dimana error tersebut muncul. Mulailah dari baris tersebut, namun tidak selamanya penyebab kesalahan berada pada baris yang ditunjukkan. Terkadang penyebab kesalahan justru berada di baris atas atau sebelumnya.
Continue reading “Parse error: syntax error, unexpected T_ECHO in”